Kesendirian itu kawan lamaku. Sudah biasa aku bersamanya.
Kini aku berjumpa lagi dengannya, dan kami akhirnya bersama. Iya, maksudku
adalah kesendirian. Entah karena apa aku pun tak tau kenapa dia begitu akrab
dengan aku. Mungkin pribadiku menyenangkan baginya.
Sungguh, aku ini masih waras. Aku hanya sedang bergumam
dengan diriku sendiri. Karena hampir tak ada lawan bicara. Aku kehilangan
hampir semua kawanku, hanya karena seorang manungsa yang menyebalkan! Kini
mereka entah kemana, seakan tak lagi mengenalku.
Ahh, dari dalam hati ku katakan aku merindukan mereka. Tapi
apa masih ada yang percaya? Seakan aku sungguh dilupakan sekarang. Tinggal
kesendirian yang masih setia menjadi kawanku. Tetap dia yang selalu menemaniku.
Mungkin memang dialah kawan sejatiku.
Argh!
0 komentar:
Posting Komentar