Senin, 13 Juni 2016

kepada: Tuhanku.

Untuk kesekian kali aku merasa jatuh dan lemah lagi. Lemah terhadap ego orang lain yg seakan terus saja menekanku. Seperti tak berharga apa-apa di matanya. Atau bahkan mungkin aku tidak dianggap ada. Ini tidak melulu soal cinta. Yg aku tau ini lebih menyiksa dan membuat hati lara. Aku tidak bermaksud menangis kali ini, hanya saja aku tak paham harus lewat apa mengungkapkan sedih hati selain dengan kata-kata. Terlalu sempit ruangku untuk memahami maksud atau tujuan kelakuan yg begitu itu. Hampir sesak pikiranku. Jika saja aku bisa, ingin seharian ini berdiam diri dalam gua, bersahabatkan gelap dan sendiri, mencoba menenangkan diri. Ah, Tuhanku. Bolehkah aku sedikit memaksakan kehendakku pada garis takdirMu? Ingin sekali rasanya berdiri tegak dengan kakiku sendiri tanpa himpitan keharusan dan aturan yg seakan mengikat dan tak boleh disanggahkan. Tunjukkan jalur mana yg harus ku pilih, tuntun langkahku menapaki yg Kau gariskan. Tangguhkan aku, Tuhan, supaya jangan lagi aku jatuh dan lemah. Engkaulah sandaranku, Engkau bentengku. Dalam Engkau aku takkan kekurangan.

0 komentar:

Posting Komentar